Pengalaman Rafting Bersama Yayasan Al Amin

Smait.sch.id -Mengarungi Sungai Pacal dengan sebatang pelepah pisang itu permainan saya waktu masih kecil. Tapi sekarang, tepat pada hari minggu tanggal 29 Mei 2016 saya ganti pelepah pisang itu dengan sebuah perahu karet dan sebuah dayung untuk ber-Arum Jeram di Kasembon Malang bersama Yayasan Al-Amin Temayang Bojonegoro. Seperti apa serunya mengikuti Rafting berikut ulasanya

- MULAI DARI PEMBERANGKATAN
 Lagi asyik nonton final liga champion antara Real Madrid vs Athletico Madrid tiba-tiba ada pesan whatsapp dari Pak Puji Wikanto, "Bangun bangun bangun...  (03.06 AM)". Sayapun langsung bergegas mandi meskipun terasa sangat dingin. 

Kurela meninggalkan pertandingan final liga champions tepat pukul 04.30 Wib, saya berangkat menuju SMP-SMA Islam Temayang dan siap menuju Kasembon Malang dengan Bus Sang Engon Putra. Sepanjang perjalanan rombongan sudah sangat bersemangat apalagi di dalam bus full dengan hiburan musik New Pallapa. Bernyanyi bersama menambah gairah semangat para peserta.
 

- SARAPAN PAGI 

Tepat pukul 08.00 AM, kita singgah dulu di rumah Kepala Sekolah SMP Islam Temayang di Jombang untuk sarapan pagi, setelah sarapan seluruh rombongan langsung melanjutkan perjalanan menuju lokasi arung jeram.

- PEMBEKALAN SEBELUM TERJUN KE SUNGAI
Pukul 09.15 AM, sampailah rombongan petualang Yayasan Al Amin di lokasi wisata Arung Jeram Kasembon Malang. Kami semua disambut oleh 2 orang resepsionis cantik yang menawarkan Teh Botol Sosro.
Sambil menunggu perahu dan pendamping siap, kamipun tak lupa mengabadikan momen-monen dengan berfoto-foto di lokasi tersebut, bertambahlah semangat kita.

Tapi meskipun demikian ada sedikit perasaan was-was ketika saya tak punya bekal atau ilmu apa pun di bidang ini, bahkan berenangpun aku tak bisa. Hanya sekedar suka, saya pun memberanikan diri untuk mencobanya.

Kekhawatiran saya berangsur membaik ketika saya dibekali beberapa pengetahuan mendasar tentang rafting. Instruktur menjelaskan secara detail yang harus dilakukan ketika rafting. Saya berada satu kelompok dengan Mas Ansori, Pak Yani, Pak Yusuf, Mas Joko, dan seorang pemandu Mas Yopi.

Jantung mulai berdebar kencang perasaan was-was mulai muncul bersamaan dengan saya menaiki perahu karet yang sudah siap mengantarkan kami mengarungi sungai Kasembon. Mas Yopi memberikan semangat dengan mencipratkan air sungai yang dingin ke  badan kami.
 

Boom yang pertama sudah di depan mata, mas Yopi memberi isyarat, 3...2...1...BOOM... begitu berdebar jantung ini, boom yang pertama terlewati dengan kurang sempurna, kepala Saya berbenturan dengan kepala Pak Yusuf, beruntunglah kami memakai helm dan perlengkapan yang sudah SNI. Boom yang selanjutnya kami lewati dengan sempuna. Mas Yopi pun terus memompa semangat kami dengan mengajak memukul air dengan dayung.

Sepanjang sungai kelompok kami yang paling kompak meneriakkan yel-yel "Huu...Haa...Huu...Haa" hingga sampai pada pos peristirahatan yang pertama. Tak terasa suara kami mulai habis, beruntung di Pos peristirahatan kami diberikan minuman Jahe Hangat, suara dan tenaga pun terisi penuh kembali. 

Setelah beristirahat kami melanjutkan perjalanan yang lebih menantang, jeram-jeram yang ekstrim mulai menyambut kami. Perahu kelompok kami tanpa sengaja menabak batu besar, dan sedikit terangkat naik menimpa perahu yang lain beruntung tidak terjadi apa-apa. Lanjut di jeram berikutnya, karena kurang berpegangan Mas Ansori terjungkal, tapi beruntung berkat peralatan yang SNI tidak terjadi cidera sama sekali. Kamipun semakin bersemangat mendayung perahu sambil bernyanyi dan meneriakkan yel-yel yang akhirnya membawa kami finish terdepan.Yeeee.....
 

sesampainya difinish, kami menyambut setiap kelompok yang sampai dengan guyuran air supaya tetap bersemangat.
 

Akhirnya semua pun mengakhiri arung jeram dengan semangat dan senang. Kamipun diangkut menggunakan mobil pick up untuk menuju pos pemberangkatan..

"Alam ciptaan Tuhan memang begitu luar biasa, kamipun tak lupa selalu bersyukur masih bisa menikmati indahnya alam Indonesia ciptaan-Mu" (smait.sch.id/Ilham)