Sabtu, 16 Januari 2016

Terharu, perasaan itulah yang muncul pertama kali dalam benakku ketika melihat siswa-siswi kelas 10.3 menangis terisak-isak kala tim kebanggannya kalah di pertadingan fulsal class meeting.
Entah apa yang membuat mereka begitu sedih hanya karena kalah dalam lomba futsal,karena menurutku kalah menang dalam pertandingan itu adalah hal biasa. Namun kata itu ternyata tidak cukup untuk menenangkan dan mengobati perasaan mereka.
Ya, ternyata meraka begitu merasa bersalah dan sedih karena belum bisa memberi yang terbaik  kepada wali kelasnya, yang dalam mempersiapkan pertandingan ini seluruh upaya sudah dilakukan termasuk latihan saat liburan sekolah, dan itu tidak dilakukan oleh kelas lain.
Pengalaman ini adalah pertama kalinya bagi saya selama bergelut di dunia pendidikan, karena memang ini juga yang pertama kalinya saya menjadi wali kelas dalam sejarah karirku sebagai tenaga pendidik.
Perlu diketahui SMA Islam Temayang Kabupaten Bojonegoro adalah Almamaterku yang memberikan segudang pengalaman dalam mencicipi prestasi, disinilah saya pertama kali mendapatkan peringkat kelas saat duduk di kelas 10 peringkat 2, kelas 11 peringkat 3 dan saat dikelas 12 meraih peringkat 1.
Hal ini menjadi istimewa karena dijenjang SD,SMP/MTs saya belum pernah mendapatkan peringkat kelas jangankan 1,2 atau tiga di 10 besarpun belum pernah.
Di SMA Islam Temayang juga saya pertama kali mendapat Bea Siswa yang kala itu tidak semua siswa yang bisa mendapatka bea siswa seperti sekarang ini yang hampir keseluruhan mendapatkanya, waktu itu hanya 3 siswa saja dari seluruh siswa kelas 10,11, dan 12. Alhamdulillah hal ini memotivasi saya utuk selalu belajar menjadi lebih baik, yang juga tak terlupakan adalah kepercayaan dari Pak Rasmadji kepada saya untuk mendapatkan bea siswa ini, sekarang Beliau menjadi Pengawas.
Yang lebih membuatku semakin terharu adalah ketika ingin masuk kuliah, betapa tidak minder kalau harus bersaing dengan lulusan SMA-SMA ternama di kota Metropolitan Surabaya untuk bisa masuk di POLTEK ITS.
Alhamdulillah berkat dukungan dari SMA Islam Temayang saya bisa masuk kuliah tanpa tes dengan melampirkan Surat Keterangan Siswa Berprestasi yang menerangkan bahwa saat duduk di bangku SMA saya selalu menjadi siswa dengan nilai 3 terbaik disemua tingkatan kelas, yang waktu itu masih di Pimpin oleh Pak kasidjo.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar