Rabu, 16 Agustus 2023

SMA Islam Temayang Meriahkan HUT RI ke 78 dengan Lomba Tumpeng Rujak Buah


Fotografer : Firgo

smait.sch.id. Bojonegoro - Kini tumpeng hadir dengan berbagai variasi. Bahan-bahannya pun bukan hanya nasi dan lauk-pauk saja. Namun, ada juga tumpeng yang dibuat dari agar-agar, jajanan pasar hingga buah. Kali ini, SMA Islam Temayang turut memeriahkan perayaan Hari Kemerderdekaan Indonesia ke-78 dengan menggelar Lomba Membuat Tumpeng Rujak Buah.

Salah satu Tumpeng Rujak Buah
Karya Siswa SMA Islam Temayang
Kemeriahan perayaan Hari Kemerderdekaan Indonesia setiap tahunnya selalu diwarnai dengan ragam perlombaan yang unik. Salah satunya adalah lomba membuat dan menghias tumpeng. Namun kali ini, SMA Islam Temayang melaksanakan lomba yang belum banyak dilakukan oleh orang lain yaitu lomba membuat dan menghias tumpeng rujak buah. Kregiatan ini bertujuan agar murid-murid maupun guru dapat belajar hal baru, mencoba hal baru dan mendapatkan pengalaman baru.

“Kami sebagai Panitia HUT Kemerdekaan RI di sekolah, sengaja memilih kegiatan yang belum banyak dilakukan oleh orang lain, dengan harapan murid-murid maupun guru dapat belajar hal baru, mencoba hal baru dan mendapatkan pengalaman baru,” tutur Ibu Ika Tarunawati Aminingrum.

Kegiatan yang terlaksana pada Rabu, 16 Agustus 2023 di halaman Gedung SMA Islam Temayang ini, benar-benar memberikan pengalaman baru bagi murid dan guru. Bapak Mohammad Syamsudin, Kepala SMA Islam Temayang menjelaskan bahwa dari kegiatan lomba tumpeng, sebagai masyarakat Jawa harus benar—benar memahami tentang arti tumpeng. Pertama tumpeng adalah singkatan dari “TUMuju mring PENGeran”, kita harus menjadi manusia yang selalu mengingat Allah yang selalu ada untuk kita, kedua tumpeng adalah singkatan dari  “TUMuju mring dalan kang lemPENG” arinya dalam menjalani kehidupan kita harus selalu berjalan sesuai aturan untuk memperoleh keberkahan. Singkatan yang ketiga adalah TUMapaking PENGuripan, perayaan HUT RI ke-78 ini harus memberikan semangat baru kepada kita untuk lebih baik dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Singkatan yang terakhir yaitu yen meTU kudu meMPENG, maksud dari kalimat tersebut adalah ketika manusia terlahir maka mereka harus menjalani kehidupan di jalan Allah dengan semangat, yakin, fokus, pantang menyerah dan tidak mudah putus asa.

Kegiatan lomba tumpeng rujak buah yang berlangsung kurang lebih selama 190 menit ini, begitu memberikan banyak kesan pada murid dan guru. Ibu Devy menuturkan bahwa dirinya harus berusaha ekstra dalam mengondisikan anak didiknya di kelas agar dapat mengikuti lomba ini.

“Alhamdulillah, anak-anak dari kelas 12.MIPA.1 memiliki totalitas yang luar biasa untuk mengikuti lomba ini, mulai dari memilih tema, belajar cara mengupas dan memotong buah, membuat hiasan dan carving buah, serta menyusun dan menghiasnya menjadi tumpeng rujak buah yang menarik, unik dan memiliki kreativitas tinggi.” Tutur Bu Devy, wali kelas dari 12 MIPA.1 sebagai peserta yang menjadi juara pertama dalam event lomba ini.

“Meskipun belum bisa menjadi yang terbaik dalam lomba kali ini, saya dan teman-teman mendapatkan pengalaman baru yang belum pernah kami lakukan sebelumnya.” Tutur Dita Dwi Artikasari, murid kelas 10.2. (Nurhayati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar